1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen
berasal dari bahasa Perancis kuno „menagement‟
yang memiliki arti „seni melaksanakan dan mengatur‟. Secara etimologis,
manajemen berasal dari kata manage
(Inggris), Maneggiare (Italia), dan
bersumber dari perkataan Latin „manus‟
yang berarti „tangan‟ dapat juga diartikan sebagai
„memimpin, membimbing, dan mengatur‟.
Berikut ini adalah pengertian manajemen yang ditemukan oleh
para ahli.
• Ricky W. Griffin dalam bahan ajar nya Management, mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
• George R. Terry, Ph.D dalam bahan ajar nya Principles of Management menyatakan bahwa manajemen adalah
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha
orang-orang lain.
• Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam bahan ajar nya Principles of Management menyatakan bahwa manajemen adalah fungsi
mencapai sesuatu melalui orang-orang.
• E. F. L. Brech dalam bahan ajar nya Management menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dan lebih
khusus adalah suatu proses sosial. Manajemen adalah sesuatu yang dilakukan
orang dalam hubungannya dengan orang-orang lain.
• Milon Brown dalam bahan ajar nya Effective Work Management mengungkapkan bahwa manajemen adalah
penggunaan orang-orang, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode-metode yang
efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian yang telah
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
untuk mencapai suatu tujuan yang dilakukan dengan menggerakkan orang-orang.
2. Administrasi Dan Manajemen
Setelah
mengetahui pengertian administrasi dan manajemen, dapat dilihat bahwa meskipun
ada perbedaan, administrasi dan manajemen mempunyai keterikatan atau hubungan.
Namun, ada beberapa perbedaan pendapat tentang administrasi manajemen. Ada yang
meyamakan keduanya, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa administrasi dan
manajemen itu berbeda.
Perbedaan itu timbul karena adanya cara pandang yang berbeda
antara satu orang dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa pendapat terkait
dengan hal berikut.
1. Pendapat
yang menyamakan arti administrasi dan manajemen
a) William H Newman menyatakan bahwa apa
yang dimaksud dengan administrasi termasuk pula dalam arti manajemen.
b) M. E. Dimock mendefinisikan
administrasi atau manajemen adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap
pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu
atau kelompok, baik negara maupun swasta.
2. Pendapat
yang membedakan arti administrasi dan manajemen
a) Dalton E. Mc. Farland menyatakan
administrasi ditujukan pada penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya,
sedangkan manajemen ditujukan pada pelaksanaan kegiatan
untuk menyelesaikan/mencapai tujuan
dan pelaksanaan kebijaksanaan.
b) Ordway Tead
Administrasi
adalah suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan.
Organisasi dan manajemen menentukan garis besar suatu kebijaksanaan dan
pemberian pengarahan. Sementara itu, manajemen prosesnya adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan suatu tujuan dengan mengatur
tindakan-tindakan agar dapat mencapai tujuan.
Untuk lebih
jelasnya, perhatikanlah bagan di bawah ini yang memperlihatkan posisi antara
administrasi dan manajemen.
Bagian hubungan antara
administrasi, organisasi (perusahaan), dan manajemen
Sumber : https://smkfarmasiku.files.wordpress.com/2016/01/1.jpg
Gambar 3.1:
Hubungan administrasi, organisasi, dan manajemen
Keterangan :
1.
Administrasi
2.
Organisasi
3.
Manajemen
4.
Kepemimpinan
5.
Pengambilan keputusan
6.
Hubungan antar manusia
Berdasarkan gambar tersebut, kita dapat mencermati beberapa
hal berikut.
1. Administrasi
terdiri atas organisasi dan manajemen.
2. Inti
dari administrasi adalah manajemen karena manajemen merupakan alat
administrasi.
3. Inti
dari manajemen adalah kepemimpinan karena kepemimpinan merupakan motor dari
semua sumber dan alat-alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
4. Inti
dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan (decision making) karena kepimpinan sangat bergantung pada apa yang
diputuskan oleh pimpinan/manajer.
5.
Inti dari pengambilan keputusan adalah hubungan
antarmanusia (human relations),
karena dalam mengambil sesuatu keputusan, pimpinan harus selalu
mempertimbangkan hubungan antarmanusia terutama yang ada dalam organisasi
(pimpinan dengan bawahan, dan sebagainya).
3. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi
manajemen merupakan tugas yang dilaksanakan secara sistematis dan terorganisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang dilakukan oleh manajer pada kegiatan
manajemen. Berikut ini adalah fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli.
Henry
Fayol |
Luther Gullick |
Lyndall F. Urwick |
George R. Terry |
Koontz & Weihrich |
Stoner & Freeman |
Pearce & Robinson |
Kreitner |
Planning Organizing Coordinating Commanding Controlling |
Planning Organizing Staffing Directing Coordinating Reporting Budgeting |
Forecasting Planning Organizing Coordinating
Commandin g
Controlling |
Planning Organizing Actuating Controlling
|
Planning Organizing Staffing Leading Controlling
|
Planning Organizing Leading Controlling
|
Planning Organizing Directing Controlling
|
Planning Organizing
Staffing Communicati
ng Motivating
Leading Controlling |
POCCC |
POSDCoRB |
FPOCCC |
POAC |
POSLC |
POLC |
PODC |
POSCMLC |
1. Planning
(Perencanaan)
Planning adalah proses menentukan apa
yang ingin dicapai dan cara mencapainya yang didasarkan pada metode atau logika
tertentu dan rasional.
2. Organizing
(Pengorganisasian)
Organizing adalah proses mengatur dan
mengalokasikan tugas, pekerjaan, wewenang, dan peran-peran, termasuk koordinasi
hubungan antarbagian, baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu
struktur yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
3. Actuating
(Pelaksanaan)
Actuating adalah usaha menggerakkan
anggota kelompok sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.
4. Resourcing
(Pengaturan Sumber Daya)
Resourcing adalah pengaturan sumber daya
dalam memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan
pencapaian tujuan organisasi.
5. Communicating
(Komunikasi)
Communicating adalah mengomunikasikan
semua informasi berkaitan dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawab kepada semua
sumber daya yang ada sehingga mereka mengetahui dan memahami tugas dan
fasilitas yang mereka butuhkan dan miliki untuk mengerjakannya.
6. Leading
(Kepemimpinan)
Leading adalah kegiatan memengaruhi atau
menggerakkan perilaku manusia anggota organisasi, baik secara individu maupun
kelompok dan mengarahkan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas agar tujuan
organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
7. Motivating
(Pemberian Motivasi)
Motivating adalah kegiatan memberikan
motivasi, inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja atau mendorong pegawai
melalui pemahaman motivasi yang ada pada diri pegawai dan pemahaman motivasi
yang ada di luar diri pegawai untuk membantu mencapai produktivitas kerja yang
optimal.
8. Controlling
(Pengawasan)
Controlling adalah proses pengukuran
pelaksanaan kerja atau kinerja aktual, membandingkan hasil dengan standar
organisasi dan tujuan, dan mengambil tindakan korektif jika dibutuhkan.
9. Coordinating
(Koordinasi)
Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan dan kekosongan
kegiatan dengan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan
organisasi.
10. Staffing
(Melengkapi Tenaga Kerja)
Staffing adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari
merekrut tenaga kerja, pengembangannya, sampai dengan usaha agar setiap pegawai
berdayaguna maskimal kepada perusahaan.
11. Commanding/Directing
(Memerintah)
Commanding atau Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan
dalam melaksanakan tugas masing-masing agar tugas dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
12. Budgeting
(Menyusun Anggaran)
Budgeting adalah fungsi manajemen berupa
pengikhtisaran sistem anggaran keuangan, baik itu sistem keuangan untuk jangka
pendek, menengah, maupun panjang.
13. Reporting
(Pelaporan)
Reporting adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi
kepada pejabat yang lebih tinggi. Pelaporan dilakukan secara lisan atau tertulis
sehingga penerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas
pegawai yang memberi laporan.
14. Forecasting
(Peramalan)
Forecasting merupakan kegiatan
meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
Guna melaksanakan
manajemen secara efektif dan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
diperlukan alat-alat (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk
mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
dikenal dengan istilah 6M, yang terdiri atas hal-hal berikut ini. 1. Man (Manusia)
2.
Materials (Bahan-bahan)
3.
Machines (Mesin-mesin)
4. Methods (Metode-metode)
5.
Money (Uang)
6.
Markets (Pasar)
4. Tujuan Manajemen
a. Melaksanakan
dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan efisien.
b.
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang
situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat
penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
c. Senantiasa
memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
d. Senantiasa
meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang yang ada.
e.
Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga
kita hidup kita lebih teratur.
5. Asas-Asas Manajemen
Asas manajemen
adalah penentuan kebijakan pengorganisasian kegiatan pengelolaan kantor,
administrasi perkantoran, atau pekerjaan kantor. Kantor berkedudukan sebagai
sebuah satuan atau unit dalam suatu organisasi. Segenap kerja ketatausahaan
atau pekerjaan kantor yang dilakukan dalam suatu organisasi harus pula
diorganisasi atau diatur. Dalam hubungannya dengan unit-unit organisasi yang
ada di dalam organisasi secara keseluruhan, pengorganisasian pekerjaan kantor
dapat memakai asas-asas sebagai berikut.
1. Asas Sentralisasi
Dalam asas ini, semua pekerjaan kantor dalam perusahaan dibebankan dan
dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri di samping
satuan-satuan organisasi yang memikul pekerjaan operatif, seperti mengetik,
mengelola surat, dan mengarsip. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
sebuah unit organisasi yang dapat disebut tata usaha, sekretariat, atau
sebutan-sebutan lainnya. Contohnya dalam hal penyimpanan arsip. Dalam asas
sentralisasi, semua pekerjaan arsip untuk seluruh kantor dipusatkan pada satu
divisi kearsipan yang dibina oleh seorang pemimpin bagian arsip.
Jika organisasi
tersebut sangat besar sehingga banyak unit yang harus dilayani, satuan
pelayanan yang dibentuk bisa lebih dari satu. Beberapa unit pelayanan yang
dapat dibentuk, antara lain bagian surat-menyurat, penerimaan tamu, penggandaan
dokumen, perlengkapan kantor, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja.
Sistem pekerjaan kantor sebuah perusahaan yang menerapkan asas ini adalah
sebagai berikut.
a. Penerimaan,
pengiriman surat, penggolongan serta pengendalian, dan penyimpanan surat
dilaksanakan sepenuhnya oleh unit kearsipan.
b. Surat
masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan terlebih dahulu kepada
unit kearsipan. Surat masuk baru boleh diterima oleh unit pengolah setelah
dilakukan pencatatan oleh unit kearsipan sesuai dengan tugasnya.
c. Penggunaan
sarana pencatatannya sudah lebih efisien.
Asas ini akan
berjalan dengan baik dan lancar jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a.
Organisasi masih kecil dan telah memiliki program manajemen yang mantap.
b. Adanya
jaminan kerahasiaan informasi, khususnya yang terkait dengan kebijakan.
Seringkali konsep sentralisasi ditolak oleh pengguna karena khawatir
kerahasiaan informasi tidak terjamin, khususnya yang terkait dengan kepegawaian
dan keuangan.
c. Kondisi
lingkungan gedung tidak tepisah-pisah (saling berdekatan).
Kelebihan dari asas sentralisasi
adalah sebagai berikut.
• Pengawasan
mudah dilakukan.
• Prosedur
lebih mudah diseragamkan.
• Penggunaan
alat dan perabot lebih hemat.
• Beban
kerja dapat dibagi secara merata.
• Penggunaan
tenaga kerja dapat diatur lebih luwes.
• Kemungkinan
hilangnya arsip atau salah menyimpan arsip kecil sekali terjadi karena arsip
dikelola oleh tenaga-tenaga yang telah dipersiapkan untuk tugas pengelolaan
arsip (profesional).
• Kemungkinan
penyimpanan arsip ganda kecil sekali karena akan segera diketahui apakah arsip
yang bersangkutan merupakan duplikasi atau bukan.
Sementara itu, kelemahan dari
asas sentralisasi adalah sebagai berikut.
• Tidak
mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak pada waktu yang bersamaan.
Contohnya, pada akhir tahun anggaran ketika berbagai divisi memerlukan
penyelesaian pekerjaan unit yang bersangkutan mengalami keterlambatan.
• Bagi
perusahaan yang divisi-divisinya tidak berada dalam satu kompleks dan
terpencar-pencar di beberapa tempat, pelaksanaan asas sentralisasi kurang tepat
karena pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien.
• Petugas
di pusat belum tentu paham dengan permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan
unit kerja di divisi lain sehingga pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan
akan mengalami hambatan.
2. Asas Desentralisasi
Dalam asas ini, tiap-tiap satuan organisasi dalam seluruh perusahaan
melakukan semua kerja perkantoran yang terdapat dalam lingkungan sendiri, di
samping melaksanakan tugas-tugas utamanya. Contohnya, bagian personalia suatu
perusahaan melaksanakan pula pekerjaan-pekerjaan korespondensi, memperbanyak
sendiri warkat-warkat, dan mengurus ruang arsip untuk menyimpan surat-suratnya.
Pimpinan tiap bagian mempunyai arsip mereka sendiri dan tiap bagian mempunyai
arsip sendiri pula.
Kelebihan penggunaan asas
desentralisasi adalah sebagai berikut.
• Dapat
melayani kebutuhan-kebutuhan khusus
bagi unit-unit yang
bersangkutan.
• Penumpukan
pekerjaan dapat dihindari.
• Dapat
memperlancar pekerjaan pokok bagi instansi yang mempunyai unitunit tersebut.
Sementara itu, kelemahan asas
desentraslisasi adalah sebagai berikut.
• Memerlukan
biaya cukup besar karena keperluan alat lebih banyak.
• Memerlukan
tenaga yang lebih banyak dan biaya yang besar untuk menggaji pegawai.
• Kemungkinan
terjadinya ketidakseragaman asas dan prosedur, termasuk peralatan, akan semakin
besar.
• Kemungkinan
banyak dokumen yang ganda.
• Pengawasan
menjadi kurang.
3. Asas
Dekonsentralisasi (Gabungan)
Asas sentralisasi dan desentralisasi memliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Oleh karena itu, sebuah perusahaan yang besar dapat menerapkan
sistem dekonsentralisasi. Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi
dan desentralisasi. Dalam tahap ini, tiap unit kerja dapat melaksanakan
pengelolaan administrasi kantor sendiri-sendiri, tetapi pengendaliannya
dilakukan secara terpusat.
Dalam praktiknya, jarang sekali kegiatan perkantoran suatu organisasi
dilakukan secara terpusat sepenuhnya atau terdesentralisasi sepenuhnya. Asas
sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai secara bersamaan. Tujuannya
untuk memperoleh manfaat atau keuntungan dari tiap-tiap asas, serta menghindari
kelemahan masing-masing sehingga akan memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan perkantoran. Dengan kombinasi keduanya, yaitu asas
dekonsentralisasi selain arsip-arsip yang ada pada tiap bagian, terdapat pula
“Kelompok Arsip Sentral” yang memuat semua bahan-bahan yang ada dalam seluruh
organisasi perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, perusahaan yang besar, dalam arti cukup kompleks
pekerjaan kantor yang dijalankannya, biasanya memerlukan satuan atau unit
pelayanan pusat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab mengenai segisegi
ketatausahaan yang terdapat pada seluruh perusahaan. Sebaliknya, sebagian
kegiatan ketatausahaan yang tidak tepat jika dipusatkan, tetap akan dikerjakan oleh
masing-masing satuan organisasi yang bersangkutan. Satuan organisasi yang
menangani pekerjaan tata usaha pusat biasanya mempunyai tugas pokok sebagai
berikut.
a) Melaksanakan
sejumlah aktivitas tertentu yang sebaiknya dipusatkan antara lain:
1) Melayani
pembuatan barang cetakan, misalnya kartu, formulir, dan blangko,
2) Pengadaan
dan pembagian perabotan, peralatan, bahan, dan mesinmesin kantor.
b) Memberikan
bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja perkantoran yang tersebar
di segenap satuan organisasi lainnya.
Satuan pelayanan
pusat dalam bidang perkantoran hendaknya dipimpin oleh orang yang benar-benar
ahli dalam bidang administrasi perkantoran, yang disebut manajer kantor.
Seorang manajer harus mempunyai pengetahuan yang luas mengenai segala sesuatu
tentang administrasi perkantoran, seperti organisasi kantor, perbekalan kantor,
tata hubungan kantor, tata kearsipan, tata ruang kantor, metode kerja
perkantoran, dan pengawasan pekerjaan tata usaha. Hal yang perlu diperhatikan
bagi para manajer kantor adalah perihal tentang seberapa jauh penerapan salah
satu asas pengorganisasian pekerjaan kantor tanpa mengabaikan asas yang lain.
Sifat pekerjaan kantor adalah sifat rutin dan sifat sementara. Sifat rutin
adalah pekerjaan tersebut selalu dilakukan setiap hari, sedangkan sifat
sementara dilakukan hanya sekali saja jika ada, tetapi dengan jangka waktu yang
lama.
Kelebihan dari asas dekonsentralisasi ini adalah sebagai
berikut.
• Keseragaman
prosedur dan tata kerja.
• Proses
kerja lancar karena dokumen berada di unit pengolah.
• Efisiensi
kerja di unit pengolah karena adanya pemisahan antara arsip aktif dan in aktif.
• Lebih
mudah dalam pengendalian dan pembinaannya.
• Pegawai
di unit kerja dapat bertambah.
Sementara itu, kelemahan asas dekonsentralisasi adalah
sebagai berikut,
• Dapat
diselenggarakan di dua tempat, sehingga peralatan yang digunakan cukup banyak.
• Kemungkinan
adanya dokumen/arsip ganda sangat besar terjadi.
• Membutuhkan
tenaga yang lebih banyak.
No comments:
Post a Comment