Sunday, December 13, 2020

PROSEDUR PENCATATAN SURAT DOKUMEN MASUK DAN KELUAR

 

1. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar

Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi. Sedangkan surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat suatu organisasi/perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok.

Surat sebagian besar berbentuk lembaran kertas. Ada yang lembarannya tipis, sedang maupun tebal. Di dalam surat terkandung berbagai macam informasi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Contoh surat dinas (surat yang dikirimkan oleh kantor pemerintah) adalah surat tugas, surat keputusan, dan surat rekomendasi. Contoh surat niaga (surat dagang) adalah surat penawaran dan surat pesanan. Semuanya dapat digolongkan ke dalam suratsurat penting. Bahkan ada yang sifatnya vital, yang tidak boleh hilang untuk seumur hidup karena apabila hilang akan mengalami kesulitan. Misalnya, ijazah, akta, dan surat tanah. Oleh sebab itu, supaya surat-surat tersebut tidak hilang/rusak, maka sangat diperlukan adanya tata cara yang baik dan sistematis yang mengatur tentang surat-surat tersebut sehingga baik fisik maupun informasi suatu surat dapat diselamatkan dan mempunyai manfaat bagi semuanya.

Setiap kantor dalam setiap harinya akan menangani surat-surat. Mungkin satu hari ada 1 surat, 2 surat, puluhan surat, bahkan ratusan surat. Setiap kantor tentu saja berbeda jumlah suratnya. Semakin besar kantor tersebut, maka semakin banyak surat yang harus ditangani setiap harinya. Dapat dibanyangkan apabila suatu kantor setiap harinya menangani surat dalam jumlah ratusan, misalnya 1 hari 500 surat, berarti dalam 1 minggu kurang lebih 2.500 surat yang ditangani, dalam sebulan kurang lebih 10.000 surat, dan 1 tahun bisa mencapai sekitar 1.200.000 surat. Jumlah yang banyak tersebut jika tidak ditangani dengan baik tentunya akan dapat merugikan banyak pihak, khususnya bagi kantor yang bersangkutan.

Kerugian-kerugian tersebut antara lain:

1.   surat dan informasinya bisa hilang;

2.   kantor menjadi tidak rapi karena banyak tumpukan kertas yang tidak tertata;

3.   surat sulit ditemukan jika dicari karena letaknya tidak disusun dengan teratur.

Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penanganan surat yang baik antara lain: 1. surat akan tercatat dengan baik;

2.   prosedur penanganan surat jelas;

3.   surat akan tersimpan baik sehingga mudah untuk ditemukan;

4.   rahasia akan terjaga.

2.    Pola Kegiatan Administrasi

Dalam penyelanggaraan kegiatan administrasi, ada dua pola yang digunakan, yaitu:

a.   Pola Sentralisasi

Pola ini merupakan pola penanganan berkas yang dilakukan secara terpusat, yaitu ada unit tata usaha atau sekretariat dalam kantor yang bertugas menangani administrasi seluruh bagian yang ada di kantor tersebut, termasuk menangani surat keluar atau surat masuk. Unit ini mempunyai beberapa pekerja yang bertugas untuk menangani satu bidang pekerjaan (juru), seperti juru terima surat, juru catat, dan juru simpan. Pola ini lebih banyak dipakai pada lembaga pemerintahan atau BUMN. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa lembaga swasta yang menggunakan pola ini.

 

b.   Pola Desentralisasi

Pola ini mempunyai ciri, kegiatan administrasi dilakukan di setiap bagian dari unit yang ada pada kantor. Artinya tidak ada unit tata usaha atau sekretariat di lingkungan kantor ini. Semua kegiatan administrasi dilakukan oleh seorang sekretaris atau dibantu oleh beberapa orang administrasi kantor pada unit masing-masing. Pola ini banyak dianut oleh perusahaan swasta, karena lebih efisien dan lebih cepat dalam penanganan administrasinya.

3.    Sistem Pengurus Surat

Pengurus surat (surat masuk dan surat keluar) dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut.

1.    Sistem  buku  Agenda (sistem tradisional).

2.    Sistem Kartu Kendali (sistem pola baru modern).

3.    Sistem Takah (tata naskah) digunakan di lingkungan TNI.

 

Di Indonesia, sistem  buku  agenda dan sistem kartu kendali  banyak digunakan oleh suatu instansi atau perusahaan, ada yang menggunakan sistem  buku agenda dan ada yang menggunakan kartu kendali. Namun, memang yang paling banyak digunakan adalah sistem  buku agenda, kalau pun ada yang menggunakan sistem kartu kendali itu pun terbatas di lingkungan kantor pemerintahan tertentu saja yang biasanya volume surat menyuratnya sangat tinggi. Sistem  buku agenda sudah ada sejak zaman pemerintahan Hindia belanda sebagai pengganti dari sistem Kaulbach yang telah digunakan sebelumnya. Sementara itu, sistem kartu kendali baru tercipta sejak tahun 1971 yang diciptakan oleh ARNAS (Arsip Nasional) yang sekarang dikenal dengan ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) bekerja sama dengan LAN (Lembaga Administrasi Negara). Sistem ini diciptakan untuk mengatasi kekurangan yang ada di sistem  buku agenda, dimana pada sistem  buku agenda pencatatan hanya bisa dilakukan oleh satu orang saja. Hal ini tentunya akan memakan waktu yang lama dalam pencatatannya apabila dalam satu hari suatu kantor harus mencatat surat dalam jumlah yang sangat banyak yang jumlahnya mencapai ratusan bahkan bisa ribuan. Namun jika menggunakan sistem kartu kendali hal ini bisa dilakukan oleh beberapa orang sekaligus, sehingga dapat mempercepat dalam penanganan surat, dan pelayanan kepada masyarakat pun akan semakin cepat.

4.    Pengurusan Surat Masuk Sistem  Buku  Agenda

Prosedur pengurusan surat masuk sistem  buku  agenda adalah sebagai berikut.

a.   Penerimaan Surat

Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan kantor atau front office, seperti satpam dan resepsionis (receptionist). Bahkan ada di perusahaan yang kecil penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip. Karena tempat mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor, maka apabila ada surat yang masuk, baik yang diantar oleh petugas pos maupun oleh seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat. Tugas penerima surat adalah mengumpulkan setiap surat yang masuk, meneliti ketepatan alamat dan menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah diterima. Jangan sampai ada surat yang salah alamat. Jika alamat tidak tepat, maka surat itu harus dikembalikan kepada petugas pos atau kurir. Tetapi jika sudah tepat maka surat itu harus diberikan kepada petugas di bagian tata usaha atau bagian administrasi. b. Penyortiran Surat

Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan alamat yang dituju. Jika surat itu untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat diberikan langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan surat dinas karena menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus diproses lebih lanjut.

c. Pencatatan Surat

Pencatatan dilakukan dengan menggunakan agenda. Ada beberapa macam  buku  agenda yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan surat, yaitu  buku agenda surat masuk,  buku  agenda verbal (surat keluar), dan  buku  agenda berpasangan.

1)  buku  agenda surat masuk  bahan ajar  ini digunakan untuk mencatat semua surat masuk yang diterima.

Contoh:

No.

Tanggal

Terima

Terima

Dari

Tanggal & No.

Surat

Perihal

Lampiran

Diteruskan

Kepada

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2)  buku  agenda verbal (surat keluar)  bahan ajar  ini digunakan untuk mencatat semua surat yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak lain.

Contoh:

No.

Nomor

Surat

Tanggal

Surat

Dikirim

Kepada

Perihal

Lampiran

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

3)  buku  agenda berpasangan buku ini digunakan untuk mencatat semua surat yang masuk maupun surat keluar yang digabungkan menjadi satu.

Contoh:

No

Tanggal Terima/Kirim

Tanggal & No.

Surat

M/K

Dari/Kepada

Perihal

Lampiran

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Stempel Agenda Contoh:

Tanggal Diterima 

: 5 Januari 2009

No. Agenda      

: 2

Tanggal Diteruskan

: 5 Januari 2009

Tanda Tangan              

: (diisi dengan tanda tangan agendaris)

 

d. Pengarahan Surat

Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan surat. Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinanlah yang akan bertanggungjawab terhadap penanganan surat tersebut. Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang harus memproses surat tersebut.

Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk menindaklanjuti surat yang dimaksud akan menangani surat berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.

 

Contoh:

Format Lembar Disposisi

DISPOSISI

Indeks          :                                                                   Rahasia   :

Penting    :

Biasa        :

Kode            :                                    Tanggal Penyelesaian :

Tgl/No.         :

Asal              :

Isi Ringkas   :

Instruksi:                                                                       Diteruskan Kepada :

1.

2.

3.

Sesudah digunakan harap segera kembali :

Kepada        :

Tanggal        :

Keterangan :

Baris 1, 2, 3, dan 5 diisi oleh sekretaris

Baris 4 diisi oleh pimpinan

 

e.   Penyampaian Surat

Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lembar disposisi, maka surat tersebut berikut lembar disposisinya diberikan kepada orang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di lembar disposisi. Jika orang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya surat tersebut diperbanyak sehingga setiap orang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada orang yang telah ditunjuk, maka yang menerima harus menandatangani bukti penerimaan di  buku  ekspedisi intern.  buku  ekspedisi ada dua macam, yaitu:

1)  buku  ekspedisi intern adalah  buku  yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman distribusi surat yang disampaikan di dalam lingkungan organisasi/perusahaan sendiri.

2)  buku  ekspedisi ektern adalah  buku  yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar organisasi/perusahaan. 

 

Contoh:

Format  buku Ekspedisi

 

No.

Tanggal

Kirim

Tanggal &

No. Surat

Perihal

Ditujukan

Kepada

Nama

Penerima

Tanda Tangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

f.    Penyimpanan Surat

Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, sepeti sistem abjad, sistem subjek, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.

5.    Pengurusan Surat Masuk Sistem Kartu Kendali

Sistem ini disebut dengan sistem pola baru. Sistem ini dikembangkan sejak tahun 1972, sebagai hasil penelitian yang diciptakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Sistem ini banyak diterapkan di instansi pemerintahan yang volume kegiatan persuratannya sangat banyak.

Kartu kendali adalah lembar isian untuk pencatatan, penyampaian, dan penyimpanan surat, sehingga bila diperlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah.

Fungsi kartu kendali adalah sebagai berikut.

     Sebagai alat pengendali surat masuk dan keluar.

     Sebagai alat pelacak surat.

     Sebagai arsip pengganti bagi surat-surat yang masih dalam proses.

     Sebagai pengganti  bahan ajar  agenda dan ekspedisi.

Adapun keuntungannya menggunakan kartu kendali adalah sebagai berikut.

     Lebih efisien.

     Dapat membedakan sifat surat (penting, biasa, dan rahasia) karena lembarannya berbeda.

     Menghilangkan pencatatan yang berulang.

     Mudah melacak lokasi surat yang sedang diproses.

     Memudahkan penyusunan arsip.

     Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip.

 

Perlu pula diperhatikan, bahwa yang dicatat dalam kartu kendali tersebut hanya surat masuk atau surat keluar yang sifatnya penting saja, sedangkan untuk surat-surat yang sifatnya biasa menggunakan lembar pengantar surat biasa. Begitu pula dengan surat rahasia dicatat menggunakan lembar pengantar surat rahasia oleh petugas yang telah ditunjuk oleh pimpinan kantor.

Kategori surat penting adalah sebagai berikut.

     Jika surat tersebut hilang atau terlambat akan mengakibatkan kesulitan bagi instansi yang bersangkutan, sebab tidak dapat diganti dengan surat tembusannya atau surat lainnya.

     Surat tersebut mempunyai proses lanjutan yang segera harus dilaksanakan.

     Informasi yang terkandung dalam surat tersebut tidak terdapat dalam surat lain, sehingga kalau informasi tidak diketahui oleh pimpinan atau unit pengolah tersebut akan menimbulkan kesulitan.

 

Kategori surat biasa adalah sebagai berikut.

     Kalau surat tersebut hilang atau terlambat tidak akan menimbulkan kesulitan bagi instansi yang bersangkutan.

     Surat tersebut tidak akan diproses selanjutnya.

     Informasi yang terkandung dalam surat tersebut terdapat pula dalam surat lain. Jika petugas penilai surat ragu-ragu menentukan surat penting atau surat biasa, maka dinyatakan kepada atasannya, supaya tidak terdapat kesalahan dalam penilaian.

Kategori surat rahasia adalah sebagai berikut.

     Surat bersampul lebih dari satu sampul surat.

     Pada sampul surat terdapat kode RHS atau SRHS.

6.    Pengurusan Surat Masuk Penting Sistem Kartu Kendali

a.   Penerimaan surat

Sebelumnya telah dibuat ketentuan atau peraturan di tiap instansi bahwa semua surat masuk dan keluar diterima melalui satu pintu, yaitu unit kearsipan. Hal ini akan lebih memudahkan untuk kontrol dan pengawasannya. Dalam pelaksanaannya, kalau suatu unit kerja memerlukan kecepatan dalam memproses surat keluar tersendiri sampai dengan penyampaiannya ke instansi lain dilaksanakan sendiri. Hal ini dapat dilakukan, asalkan dua kartu kendali diserahkan kepada unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu mengetahui pula apa yang telah dilaksanakan.

Tugas penerima surat (juru terima surat) adalah sebagai berikut.

1.   Menerima surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat.

2.   Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah alamat, dan surat rahasia.

3.   Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.

4.   Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan melalui pos atau kurir.

b.  Pencatatan surat

Surat yang diterima oleh pencatat dinilai tiga kategori, yaitu surat penting, biasa, atau rahasia.

Tugas pencatat surat adalah sebagai berikut:

a.   Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa dengan lembar pengantar surat biasa, surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.

b.   Menyatukan kartu kendali dengan surat menggunakan paper clip dan meneruskan ke pengarah surat. Contoh format kartu kendali

Indeks - Subyek

 

 

 

Kode :

Tanggal  :

No Urut  :

M/K       :

Perihal         : 

 

 

Isi Ringkas   :

 

 

 

 

Lampiran      :

 

Dari              : 

Kepada

Tanggal        :                                             No Surat  :

 

Pengolah      :

 

Paraf :

Catatan        :

 

 

Kartu kendali berukuran 10 cm x 15 cm, biasanya dicetak menggunakan carbon copy dengan warna yang berbeda (putih, kuning, merah)

Kolom kartu kendali

-          Indeks

      Diisi indeks surat

-          Kode

      Diisi kode klasifikasi menurut pola klasifikasi

-          Tanggal

      Diisi tanggal terima surat

-          No urut

      Diisi nomor surat sesuai dengan urutan kartu kendali surat masuk 

-          M / K

      Diisi apakah surat masuk atau surat keluar

-          Perihal

      Diisi hal surat

-          Isi ringkasan

      Diisi ringkasan surat

-          Lampiran

      Lampiran surat

-          Dari

      Alamat pengirim surat kalau merupakan surat masuk

-          Kepada

      Alamat yang dikirimi surat untuk surat keluar

-          Tanggal surat

      Diisi tanggal surat

-          No surat

      Diisi nomor surat

-          Pengolah

      Diisi unit pengolah

-          Paraf

      Diisi paraf pengolah surat

-          Catatan

c. Pengarahan atau pengendalian surat

Petugas pengarah surat adalah pimpinan pada unit kearsipan.

Tugas pengarah surat antara lain sebagai berikut:

1)  Menerima surat yang telah dilampiri tiga lembar kartu kendali.

2)  Menentukan arah surat, kepada siapa atau unit mana surat diteruskan.

3)  Mengisi kolom indeks, kode dan pengolah  kartu kendali.

4)  Mengambil kartu kendali 1 (putih) dan disimpan di kotak kartu kendali yang berfungsi sebagai pengendali surat dan setelah satu tahun dijilid.

5)  Meneruskan kartu kendali 2 dan 3 kepada unit pengolah. d. Penyampaian surat ke unit pengolah

Unit Pengolah tediri dari bagian-bagian berikut.

1)    Tata Usaha unit pengolah Tugasnya:

a)   Menerima surat kartu kendali 2 dan 3 serta memarafnya.

b)   Mengembalikan kartu kendali 2 kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada penata arsip, kartu kendali 3 melekat pada surat.

c)   Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat berikut lembar disposisi 1 dan 2 untuk disampaikan kepada unit pengolah.

d)   Menerima kembali surat, kartu kendali 3 dan lembar disposisi 1 dan 2 yang diisi oleh pimpinan unit pengolah

e)   Menyimpan kartu kendali 3 dan meneruskan surat berikut dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di disposisi

f)    Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari pelaksana, jika surat tersebut sudah selesai diproses, untuk kemudian disimpan beberapa lama. Jika surat tersebut sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat berikut kartu kendali 3 diserahkan kepada penata arsip dan ditukar dengan kartu kendali 2, sebagai bukti bahwa surat disimpan di unit kerasipan oleh penata arsip.

2)    Pimpinan unit pengolah Tugasnya :

a)   Menerima surat, kartu kendali 3, dan lembar disposisi 1 dan 2 dari tata usaha unit pengolah.

b)   Mengisi lembar disposisi untuk menindaklanjuti surat masuk.

c)   Menyerahkan kembali surat, kartu kendali 3, dan lembar disposisi 1 dan 2 kepada tata usaha unit pengolah.

3)    Pelaksana

Tugasnya:

a)    Menerima surat berikut lembar disposisi 1 pimpinan dari tata usaha unit pengolah.

b)    Melaksanakan instruksi pimpinan yang ditulis di lembar disposisi

c)    Menyerahkan surat dan lembar disposisi 1 kepada tata usaha unit pengolah jika surat sudah selesai diproses/ditindaklanjuti.

e. Penyimpanan atau penataan arsip Tugas penata arsip:

1)   Menerima kartu kendali 2 yang telah diparaf tata usaha unit pengolah dan disimpan di kotak kartu kendali sebagai bukti bahwa surat sedang diproses di unit pengolah.

2)   Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan menukar kartu kendali 2 dengan kartu kendali 3.

3)   Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu.

 

 

7. Prosedur Pengurusan Surat Masuk Biasa

Pengurusan surat masuk biasa menggunakan lembar lembar pengantar surat biasa. Surat biasa tidak perlu cepat disampaikan ke unit pengolah tetapi bisa menunggu 21 atau  2 hari sampai  terkumpul agak banyak, karena pencatatan dapat dilakukan sekaligus untuk beberapa surat dalam satu lembar pengantar surat biasa. Karena sifatnya biasa, penyimpanan surat tidak terlalu lama, dan cukup disimpan di unit pengolah saja. Penghapusan arsipnya pun dilakukan di unit pengolah.

Contoh lembar pengantar surat biasa

 

 

 

LEMBAR PENGANTAR SURAT BIASA

 

Unit :                                       Tanggal :                                  Waktu Penyampaian :

 

 

No. Urut

Asal Surat

Tanggal/Nomor

Isi Ringkas

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah : 

Tanggal :                                  Pukul :

 

Diterima : 

 

Langkah-langkah pengurusan surat masuk biasa adalah:

a.   Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2 hari, setelah banyak baru dicatat dalam lembar pengantar surat biasa rangkap 2.

b.   Setelah dicatat, maka surat tersebut disampaikan ke unit pengolah bersama lembar pengantarnya.

c.   Unit pengolah membubuhi paraf pada lembar pengantar. Selanjutnya lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat

8.            Prosedur Pengurusan Surat Masuk Rahasia

Dalam menangani surat masuk rahasia hanya pimpinan yang boleh membaca surat, penyampaian surat  kepada pimpinan dalam keadaan tertutup atau masih besampul.

Contoh lembar pengantar surat biasa

LEMBAR PENGANTAR SURAT RAHASIA

 

Unit :                                       Tanggal :                                  Waktu Penyampaian :

 

 

No. Urut

Asal Surat

Tanggal/Nomor

Isi Ringkas

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah : 

Tanggal :                                  Pukul :

Diterima : 

Langkah-langkah pengurusan surat masuk rahasia adalah:

a.   Surat rahasia diterima oleh penerima surat dan menyerahkan kepada pencatat surat.

b.   Pencatat mencatat surat tanpa membuka sampul ke dalam lembar pengantar surat rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan kepada pengarah surat.

c.   Pengarah surat memeriksa pengisian lembar pengantar dan meneruskan kepada pimpinan pengolah.

d.   Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengantar 1 dan 2.

e.   Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada pengarah arsip.

9.            Pengurusan Surat Keluar sistem  buku Agenda   bahan ajar  Agenda Keluar adalah  bahan ajar  yang digunakan untuk mencatat semua surat keluar yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak lain.

 BUKU AGENDA SURAT KELUAR

No.

No. Surat

Tgl. Surat

Dikirim

Kepada

Perihal/Isi Ringkas

Lampiran

Kode

Arsip

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Prosedur pengurusan surat keluar sistem  buku agenda:

a.   Membuat konsep surat keluar 

Pembuatan konsep surat dapat dilakukan secara sentralisasi (dipusatkan pada unit tertentu yang menangi kegiatan administrasi persuratan) atau desentralisasi (dibuat oleh masing-masing unit). Pembuatan konsep dapat dilakukan oleh atasan/pimpinan atau orang yang ditunjuk (konseptor).

b.   Memberikan persetujuan pada konsep surat

Jika surat dibuat oleh konseptor, maka konsep tersebut harus mendapat persetujuan dari pimpinan.

c.   Mencatat surat

Konsep yang sudah mendapatkan persetujuan pimpinan, selanjutnya dicatat ke dalam  bahan ajar  agenda keluar untuk diregistrasi dan didaftarkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nomor surat.

d.   Mengetik konsep surat keluar

Konsep surat yang sudah diberi nomor surat selanjutnya diserahkan kepada juru tik untuk diketik rapi.

e.   Memeriksa hasil pengetikan konsep surat

Juru tik dan konseptor harus memeriksa hasil pengetikan surat sebelum diprint atau dicetak.

f.    Menadatangani surat

Pejabat berwenang menandatangani surat.

g.   Membubuhkan cap dinas

Surat yang sudah ditandatangani oeleh penanggung jawab, selanjutnya diberi cap dinas/stempel.

h.   Melipat surat

Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dengan dilipat secara rapi menggunakan aturan melipat surat. Tembusannya atau lembar 2 disimpan sebagai arsip.

i.    Memasukan surat ke dalam sampul surat

Gunakan kop surat juga untuk sampul surat, cantumkan nomor surat, jika sampul tidak menggunakan kop surat harus dibubuhkan cap dinas.

j.    Mengirim surat

Dapat dilakukan dengan melalui:

-       Kurir

-       Pos

-       Perusahaan jasa pengiriman

-       E-mail

Format  buku Ekspedisi

No.

Tanggal

Kirim

Tanggal &

No. Surat

Perihal

Ditujukan

Kepada

Nama

Penerima

Tanda Tangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

k. Menyimpan surat

Surat yang asli dikirim kepada alamat penerima, sedangkan tembusan atau lembar ke 2 disimpan sebagai arsip menggunakan sistem penyimpanan tertentu.

10. Prosedur Pengurusan Surat Keluar Penting Sistem Kartu Kendali

  Surat penting keluar dapat dicatat di unit  kearsipan juga dapat dilakukan oleh unit pengolah asalkan kartu kendali  lembar I dan kartu kendali lembar II diserahkan ke unit kearsipan, maksudnya unit kearsipan selalu mengetahui apa yang sedang dan telah diproses di unit pengolah.

Langkah-langkah pengurusan surat keluar penting sistem kartu kendali adalah sebagai berikut:

1)  Unit pengolah 

Tugas tata usaha unit pengolah:

-       Mengisi kartu kendali rangkap 3 

-       Kartu kendali lembar III di tinggal di tata usaha unit pengolah 

-       Kartu kendali putih dan kuning atau lembar I dan II beserta surat asli dan tembusan di serahkan ke pencatat (unit kearsipan) 

2)  Pencatat  

Tugas pencatat adalah :

-       Meneliti kelengkapan surat dan pengisian kartu kendali. 

-       Memberi stempel instansi pada surat, serta menyiapkan sampul/amplopnya, dan di teruskan ke bagian ekspedisi untuk dikirim ke alamatnya.

-       Kartu kendali lembar 1 di sampaikan ke pengarah untuk disimpan dan berfungsi sebagai kartu control.

-       Tembusan surat dicap tanggal pengiriman surat beserta kartu kendali lembar ke 2 yang telah di paraf dan di kembalikan ke unit pengolah supaya diketahui bahwa suratnya telah diterima oleh pencatat.

-       Kartu kendali lembar 2 tadi akhirnya di serahkan ke pinata arsip untuk disimpan ke pengganti surat.

3)  Pengarah 

Tugas pengarah adalah:

-       Menerima surat dan mengisi kartu kendali pada bagian indeks dan kode. 

-       Menyimpan kartu kendali dan meneruskan surat asli, tindakan. Kartu kendali 2 dan 3 di teruskan ke petugas pengirim surat

4)  Pengirim

Pengirim tugasnya:

-       Menerima surat asli dan tindasannya  disertai kartu kendali 2 dan 3

-       Memberi cap pada surat asli dan tindasan 

-       Melipat surat asli kemudian di masukkan kedalam amplop, tindasan dan kartu kendali 2diteruskan kepada penata arsip

5)  Penata

Penata, tugasnya menerima kartu kendali yang sudah diparaf oleh unit pengolah (kartu kendali 2), kartu kendali 3 di simpan. Dan kartu kendali 2 diserahkan kepada unit pengolah.


 

Prosedur Pengurusan Surat Keluar Biasa sistem Kartu Kendali

Untuk memproses  surat keluar yang bersifat biasa atau rutin hampir sama dengan surat biasa.

1)  Tugas unit pengolah :

-       Mencatat surat dengan meggunakan lembar pengantar rangkap 2.

-       Kemudian diteruskan kepada pencatat surat.

2)  Pencatat tugasnya :

-       Menerima surat yang dilampiri lembar pengantar.

-       Diberi tindasan dan lembar pengantar  1 dikembalikan kepada pencatat.

-       Lembar pengantar  1,disimpan sebagai bukti bahwa surat telah disanpaikan.

-       Memasukan surat asli ke dalam amplop,disampaikan kepada bagian expedisi  untuk  dikirimkan  sesuai dengan alamat yang dituju.

 

 

 

 

 

 

 

Bagan Prosedur Pengurusan Surat Biasa

 

11.  Pengurusan Surat Keluar Rahasia sistem Kartu Kendali Untuk  memproses surat keluar rahasia, perlu lembar  pengantar dua lembarPengantar Surat Rahasia. Caranya, yaitu sebagai berikut :

1)  Surat rahasia tidak diketik  oleh petugas TU atau sekretaris, tetapi dibuat dan diketik oleh pihak yang bersangkutan, kemudian diberi cap dan nomor oleh unit pengolah.

2)  Disampul dan disertai 2 lembar pengantar surat rahasia untuk diteruskan kepada bagian pengirim surat.

3)  Petugas pengirim surat memberi paraf, lembar pengatar  1 diserahkan kepada unit pengolah untuk disatukan dengan tindasan. Sedangakan lembar pengantar 2 disimpan di bagian pengirim surat.

 

 

LP = Lembar Pengantar

 

12.  Mengelola Surat Yang Penting Dan Harus Diterima Pada Hari Yang Sama

Ada berbagai macam surat yang diterima dalam suatu kantor, seperti surat pribadi, surat niaga, atau surat rahasia. Jika sebuah surat harus dibalas atau ditindaklanjuti pada hari yang sama, maka surat tersebut dikategorikan sebagai sebagai surat penting. Ketika Anda menerima beberapa surat penting pada hari yang sama, identifikasilah surat-surat tersebut beerdasarkan pengirim surat, tujuan surat, dan perihal surat. Kemudian buatlah prioritas penangan surat-surat tersebut dan berilah tanda khusus/kode pada surat tersebut.

Langkah-langkah penangan surat penting adalah sebagai berikut:

1)  Penerimaan surat

Ketika surat penting diterima dalam jumlah yang banyak pada hari yang sama, maka surat disusun sedemikian rupa sehingga nama dan alamat yang tercantum mudah dibaca dan diteliti dengan cepat. Selanjutnya surat dipisahpisahkan menurut jenisnya, agar terdapat surat penting dapat segera diketahui oleh pimpinan.

Jenis surat dapat dipisahkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a.    Surat bisnis

-       Surat yang dikelompokkan penting, misalnya surat dari cabang, pelanggan, para relasi, mitra kerja, biro perjalanan, dan pemasok.

-       Surat kelompok utama adalh surat-surat beerharga, surat kontrak/perjanjian jual beli surat-surat bersampul berjendela. Untuk surat-surat seperti ini berilah tanda (*) di belakang alamat. Apabila alamat tidak lengkap, berilah tanda silang (x) pada sampul kiri bawah. Hal ini untuk mempermudah susunan surat yang akan disampaikan kepada pimpinan.

b.    Surat-surat pribadi

Untuk mengelola surat-surat pribadi, petugas penerima surat perlu mempunyai cara tersendiri. Apabila jumlah yang diterima cukup banyak, surat diseleksi, kecuali surat sangat penting dengan kode kilat khusus harus segera disampaikan kepada yang berkepentingan. Jika surat berharga, seperti surat-surat dari bank, deposito, surat-surat pribadi untuk pimpinan, jangan sekali-kali dibuka terlebih dahulu. Setelah ada pesan dari pimpinan untuk dibuka, maka barulah dibuka yang kemudian diserahkan kepada pimpinan.

c.    Surat-surat iklan

Surat-surat iklan (advertensi) diterima dalam bentuk sampul yang beraneka ragam, baik mengenai ukuran, bentuk, warna maupun jenisnya. Petugas perlu sekali selektif jangan sampai terbawa arus oleh iklan. Jenis surat ini biasanya disampaikan kepada pimpinan dalam bentuk terbuka.

2.   Pembukaan surat

Setelah meneliti surat yang masuk, selanjutnya membuka surat-surat tersebut satu per satu. Untuk menghindari agar surat tidak robek, ketika sampul surat dibuka dengan alat pembuka, sebaiknya surat diketok-ketok di atas meja supaya lembar surat turun ke bawah. Kemudian surat dikeluarkan dari sampulnya. Petugas harus memeriksa dengan teliti, ada tau tidak lampiran yang menyertai surat tersebut. Bila ada lampiran, gabungkan dengan suratnya dengan menggunakan penjepit kertas (klip). Kalau ada lampiran yang hilang, sebaiknya petugas mencatat pada surat tersebut waktu itu juga. Kemudian cocokkanlah alamat surat dengan alamat yang tertera pada sampul, maupun alamat pengirim untuk digabungkan dengan surat. Selanjutnya diperiksa lagi apakah surat bertanggal atau tidak. Jika surat tidak bertanggal, cantumkan tanggal yang tertera pada stempel pos di atas surat itu. Dengan demikian, tanggal cap pos dianggap sebagai tanggal surat. Setelah itu, petugas member stempel agenda pada setiap surat yang diterima di bagian yang kosong. Setelah diberi stempel agenda, kemudian semua surat yang diterima itu dicatat ke dalam  buku agenda surat masuk.

 

3.   Penyortiran surat

Setelah surat dibuka, selanjutnya surat dibaca satu per satu agar dapat dipisahkan menurut penerimanya, yaitu: a. surat untuk pimpinan;

b.   surat untuk bagian yang lain di kantor;

c.   surat-surat yang memerlukan perhatian sekretaris;

d.   surat-surat lainnya.

Hal yang perlu diperhatikan oleh petugas ketika membaca surat, yaitu:

1)    Ada tidaknya hubungan surat yang dibaca dengan surat sebelumnya yang tersimpan dalam arsip, dan komentar pimpinan mengenai surat tersebut.

2)    Perlu/tidaknya penyampaian surat yang dibaca kepada orang lain atau bagian lain di kantor. Kalau memang perlu, sampaikan segera surat itu kepada pihak yang bersangkutan.

3)    Ada/tidaknya lampiran surat yang dibaca. Jika lampiran hilang, masukkanlah surat itu ke dalam golongan surat-surat yang memerlukan perhatian sekretaris, dan harus diberitahukan kepada pengirim surat yang bersangkutan bahwa lampiran tidak ada.

4)    Ada/tidaknya tulisan tentang barang yang dikirim pada isi surat. Jika ada hendaknya membuat catatan khusus untuk barang yang dikirim yang diharapkan.

Berikut adalah bentuk catatan tersebut:

Nama

Pengirim

Tanggal Surat

Macam Barang

Tanggal Pengiriman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5)    Jika isi surat menyebutkan adanya pertemuan dan batas waktu balasan surat, laporan-laporan juga hal-hal lain, perlu dicatat oleh sekretaris. Hal yang perlu dicatat antara lain tanggal, waktu dan tempat pertemuan, untuk mengingatkan pimpinan mengenai hal ini.

 

4.   Pembagian surat

a. Surat-surat untuk pimpinan

Surat-surat untuk pimpinan harus segera disampaikan. Usahakan agar surat sudah berada di atas meja pimpinan sebelum pimpinan datang ke kantor. Jika ini tidak mungkin dilakukan, surat itu dapat diserahkan segera setelah ia tiba di kantor. Masukan surat ke dalam map dan susunlah menurut kepentingannya, yang paling penting letakan paling atas dan yang kurang penting di bawah. Jika pimpinan Anda sedang melaksanakan tugas perjalanan dinas atau sedang cuti tanggung jawab Anda lebih besar. Ha-hal yang harus Anda laksanakan harus sesuai dengan petunjuk berikut:

1)    Persiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan surat. Jika suatu waktu pimpinan Anda menelepon ke kantor untuk menanyakan keadaan kantor, Anda dapat dengan segera memberikan keterangan yang diperlukan pimpinan.

2)    Apabila pimpinan Anda tidak menelepon ke kantor, teleponlah atau kirimkan surat melalui jasa pengiriman surat. Hal ini berlaku kalau ada

sesuatu hal yang sangat penting dan mendesak

3)    Jika sedang melaksanakan tugas di luar kantor, kirimkan kepadanya salinan surat yang memerlukan perhatiannya.

4)    Kalau sedang berlibur, simpanlah surat ke dalam map. Pisahkan mana yang perlu ditelaah dan mana yang berupa laporan dan sebagainya.

b.    Surat-surat untuk orang/bagian lain di kantor

Masing-masing kantor mempunyai sistem tersendiri dalam penyampaian surat antarbagian. Gunakanlah  buku ekspedisi intern untuk memudahkan pengawasan.

c.    surat-surat yang memerlukan perhatian sekretaris

Seandainya pimpinan sedang melaksanakan tugas di luar kantor, jika ada surat penting yang diterima segera dibahas, maka tugas sekretarislah untuk mengolah surat tersebut. Khususnya untuk membalas surat yang bertujuan memberitahuakan bahwa suratnya sudah diterima.

No comments:

Post a Comment

SISWA REMIDI

HAYO PENASARAN DENGAN NILAI KALIAN YAKINKAH KALIAN SUDAH BELAJAR SUNGGUNG - SUNGGUNG🤔 SATU KELAS REMIDI SEMUA JIKA PENASARAN DENGAN NILAI K...