1. Struktur Organisasi
Pembagian kerja
dalam organisasi kantor dapat dirinci dalam sebuah struktur organisasi (desain
organisasi). Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kerangka dan
tata susunan perwujudan pola tetap hubungan antara tiap bagian, fungsi-fungsi, serta
posisi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Selain menjelaskan
pembagian tugas dan wewenang setiap pegawai, struktur organisasi juga bertujuan
agar tanggung jawab dan wewenang tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa ada
tumpang tindih.
Berikut ini adalah pengertian struktur organisasi menurut
pendapat beberapa ahli.
1. Robbins (2007) mendefinisikan struktur
organisasi sebagai penentuan pembagian dan pengelompokkan pekerjaan secara
formal.
2. Ivancevich (2008) mendefinisikan
struktur organisasi sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif
kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian,
keputusan atau tindakantindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah
struktur organisasi.
3. Gibson menyatakan bahwa struktur
organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai
sub-subunit dalam sebuah organisasi.
Menurut Gibson, struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Bagan
dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis.
b.
Hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang bersifat
dinamis.
4. Mullins (1993) mendefinisikan struktur
organisasi sebagai pekerjaan dan tanggung jawab, aturan kerja dan hubungan,
serta jalur komunikasi. Menurut Mullins, pembentukan struktur organisasi dapat
membagi pekerjaan antaranggota organisasi dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan sehingga semua anggota organisasi dapat diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
5. Wagner III dan Hollenbeck (1995) mendefinisikan struktur organisasi sebagai
jaringan yang relatif stabil dari hubungan antara personel dan tugas membentuk
sebuah organisasi.
Fungsi atau kegunaan struktur dalam
sebuah organisasi antara lain sebagai berikut.
1. Menjelaskan
kedudukan seseorang dalam struktur organisasi sehingga mudah melakukan
koordinasi di setiap bagian dan fungsi orang yang dipercayakan dalam suatu
organisasi.
2. Menguraikan
pembagian kerja sehingga memudahkan pimpinan untuk melakukan monitoring dan pengendalian. Begitu juga
bawahan, dengan uraian tugas yang jelas akan lebih fokus untuk melaksanakan
suatu pekerjaan.
3. Menunjukkan
hubungan antarbagian atau posisi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
4.
Memberikan gambaran tanggung jawab setiap anggota
terhadap pimpinan atau atasan yang
telah memberikan kewenangan yang harus
dipertanggungjawabkan.
Aktivitas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Survei ke sebuah perusahaan
yang berada di lingkungan rumah atau sekolah Anda. Lakukan wawancara dengan
salah satu pihak manajemen perusahaan tersebut perihal prinsip-prinsip
organisasi kantor dan struktur organisasi tersebut. Buatlah laporan hasil
wawancara dan gambarkan struktur organisasi perusahaan tersebut, kemudian
presentasikan di depan kelas pada pertemuan berikutnya.
2. Bentuk-Bentuk
Organisasi
Berdasarkan pola
hubungan kerja, alur wewenang, dan tanggung jawabnya, struktur organisasi dapat
dibedakan menjadi bentuk-bentuk berikut ini.
1) Organisasi
Garis/Lini
Dalam bentuk
ini, organisasi dibagi ke dalam unit-unit kerja yang bulat pada tingkat atau
jenjang yang diperlukan. Wewenang dari pucuk pimpinan mengalir langsung kepada
para pemimpin unit pada tata jenjang organisasi. Setiap pemimpin unit memegang
wewenang dan tanggung jawab penuh
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com
Gambar 4.1 Contoh struktur
organisasi garis/lini
Terhadap bidang
kerja unitnya. Semua pegawai pada unit tersebut menerima instruksi dan petunjuk
langsung dari pimpinan unit dan langsung mempertanggungjawabkannya kepada
pimpinan unit.
Pada bentuk
organisasi garis/lini, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab berjalan secara
lurus dan vertikal melalui saluran tunggal sehingga bentuk struktur
organisasinya lebih sederhana. Kelebihan dari bentuk organisasi ini, yaitu:
a. Kesatuan
perintah lebih terjamin karena pimpinan berada pada satu tangan,
b. Proses
pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat,
c. Rasa
kesetiakawanan antarpegawai lebih tinggi karena lebih saling kenal.
Sementara itu, kekurangan dari
bentuk organisasi ini, yaitu:
a.
Seluruh organisasi sangat bergantung pada satu orang.
Jika pimpinan tidak mampu memimpin, kelangsungan organisasi tersebut dapat
terancam jatuh atau bahkan hancur,
b. Biasanya
pimpinan cenderung otoriter,
c. Pegawai
lebih sulit untuk berkembang.
2) Organisasi Garis dan Staf
Pada organisasi
garis dan staf, pimpinan organisasi mengangkat tenaga staf untuk membantu
pelaksanaan semua pekerjaan yang sangat luas. Pada bentuk ini, unit-unit
organisasi disusun menurut bentuk lurus/garis, tetapi pada unit pimpinan
ditambah tenaga staf sebagai tenaga ahli perorangan atau suatu unit khusus yang
bertugas memberikan bantuan-bantuan keahlian kepada pimpinan organisasi.
Kelebihan dari struktur organisasi ini, yaitu:
a. Memudahkan
untuk pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf ahli,
b. Cocok
digunakan untuk organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang luas,
c. Lebih
mudah untuk menerapkan “The right man on
the right place”. Sementara itu, kekurangan dari struktur organisasi ini,
yaitu:
a. Kesetiakawanan
antarpegawai sulit dibina karena luasnya organisasi sehingga pegawai tidak
saling mengenal.
b. Koordinasi
sulit dilakukan karena rumitnya susunan organisasi.
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com
Gambar 4.2 Contoh struktur
organisasi garis/lini dan staf
3) Organisasi Fungsional
Pada organisasi
fungsional, seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap
pimpinan berwenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada
hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut. Spesialisasi setiap bawahan dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, tetapi sulit untuk melakukan tour of duty (perputaran pekerjaan).
Kelebihan dari struktur organisasi ini, yaitu:
a. Pembagian
tugas-tugas menjadi lebih jelas,
b. Spesialisasi
pegawai lebih dapat dikembangkan,
c. Spesialisasi
pegawai dapat dimanfaatkan lebih maksimal, karena masingmasing fungsi dipegang
oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
Sementara itu, kekurangan struktur organisasi ini, yaitu:
a.
Sulit untuk melakukan tour of duty karena para pegawai telah terspesialisasi,
b. Para
pegawai lebih mementingkan spesialisasinya sehingga sulit melakukan koordinasi,
c.
Tidak ada kesatuan perintah karena pegawai dapat
menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan.
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com
Gambar 4.3 Contoh struktur
organisasi fungsional
No comments:
Post a Comment