1. Pengertian Jabatan
Jabatan atau occuption adalah kedudukan pegawai yang ada dalam struktur
organisasi dan mempunyai kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
bertanggung jawab dengan fungsi yang spesifik
2. Jenis Jabatan
a. Kepala
Kantor/Pimpinan Kantor/Direktur Kantor
Pimpinan kantor
adalah orang yang membantu dan bertangggung jawab terhadap kelancaran aktivitas
kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian tugas pekerjaan personil,
mengatur mekanisme kerja, dan perlengkapan kerja kantor sesuai kebutuhan.
b. Manajerial
Bagian
manajerial adalah orang yang memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
menjalankan fungsi-fungsi manajemen (planning,
organizing, actuating, controlling, decission making). Jabatan manajerial adalah jabatan yang
memiliki bawahan. Contohya manajer membawahi para staf dan non staf/pelaksana.
c. Staf
atau Pembantu Ahli
Jabatan ini
merupakan para tenaga ahli yang cakap dan mampu dalam bidangnya. Tugasnya
membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
kantor. Contohnya staf simpan-pinjam, staf akuntan, dan staf pemasaran.
d. Kepala
Personalia atau HRD (Human Resource
Development)
Orang yang
memiliki jabatan ini bekerja di bagian khusus kepegawaian. Tugasnya menentukan
tenaga kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu,
HRD juga mengatur/mengoordinasikan hak-hak pegawai, seperti jatah cuti pegawai,
santunan kesehatan, dan lain-lain.
e. Kepala
Tata Usaha/Kepala Administrasi
Kepala tata usaha adalah orang yang
menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang herus dijalankan oleh
kantor serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unit di
bidang ketatausahaan yang meliputi perencanaan, pelaporan, kepegawaian,
keuangan rumah tangga, keprotokoleran, perlengkapan, dan peralatan kantor.
3. Pengertian Analisis
Jabatan
Analisis jabatan (Job analysis) dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengkaji,
mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo,2002:127). Jumlah
orang yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan/pekerjaan sama dengan jumlah
waktu untuk menyelesaikan jabatan/pekerjaan dibagi dengan waktu yang diberikan
kepada satu orang. Analisis jabatan secara sistematik meliputi
kegiatan-kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengorganisasikan
jabatan/pekerjaan, dimana hasilnya meliputi uraian jabatan
(job description)
dan syarat jabatan (job specification).
Menurut Dessler
(2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk menentukan
tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya, Analisis pekerjaan
memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar
tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus
dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.
Langkah pertama dalam analisis jabatan dimulai
dengan mengkaji organisasi secara keseluruhan dan kesesuaian tiap jabatan yang
ada dalam organisasi. Langkah kedua adalah menentukan bagaimana informasi dalam
organisasi dianalisis, jabatan akan digunakan, atau menentukan tujuan spesifik
dari analisis jabatan. Langkah ketiga adalah pemilihan penggunaan teknik-teknik
analisis jabatan. Teknik-teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
karakteristik jabatan, perilaku yang disyaratkan, karakteristik yang perlu
dimiliki pekerja untuk menjalankan pekerjaan. Informasi yang diperoleh tadi
kemudian untuk menyusun uraian jabatan. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
spesifikasi jabatan. Artinya, pengetahuan dan data yang dikumpulkan dalam
langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya, digunakan sebagai dasar untuk
merencanakan dan menjalankan kegiatan-kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM) lainnya. Kegiatan menajemen SDM ini meliputi aktivitas-aktivitas seperti
rekruitmen, seleksi, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi gaji pegawai,
promosi, pemindahan pegawai atau penempatan pegawai.
Selain itu, hasil analisis jabatan juga
berguna untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
a.
Deskripsi pekerjaan (job description), yaitu suatu daftar yang menggambarkan bagaimana
tugas pekerjaan, wewenang, dan tanggung jawab yang diperlukan untuk suatu
pekerjaan tertentu. Dalam deskripsi pekerjaan juga dicantumkan nama jabatan,
kode jabatan, tanggal pembuatan, nama penyusun, nama departemen, lokasi,
hubungan lini (hubungan dengan atasan langsung), kondisi kerja, dan waktu
kerja.
b.
Spesifikasi pekerjaan (job specification), yaitu suatu daftar yang berisi tentang
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan serta karakteristik lain yang harus
dimiliki seseorang terkait dengan posisinya pada jabatan tertentu. Dalam
spesifikasi jabatan, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain fisik (tinggi,
berat, dan wajah), mental, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, dan status
perkawinan.
c.
Desain pekerjaan (job design), yaitu suatu proses rancangan pekerjaan dengan penetuan
tugas-tugas dan metode serta bagaimana hubungan pekerjaan tersebut dengan
pekerjaan lain yang masih berada dalam naungan perusahaan.
4. Tujuan Analisis Jabatan
Analisis jabatan penting dilakukan sebelum
diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan
mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya
analisis jabatan.
Adapun tujuan analisis jabatan
yaitu:
1) Memperoleh
tenaga kerja pada posisi yang tepat.
2) Memberikan
kepuasan pada diri tenaga kerja.
3) Menciptakan
iklim dan kondisi kerja yang kondusif.
Disebutkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012
Tentang Analisis Jabatan Di lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah
Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa tujuan analisis jabatan untuk penyusunan
kebijakan program-program seperti:
a. Pembinaan
dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan.
b. Perencanaan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan; dan
c.
Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan
kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan
dan pelatihan.
5. Fungsi Analisis Jabatan
Analisis jabatan, di samping menghasilkan
uraian dan spesifikasi jabatan, juga memiliki fungsi lain, yaitu :
1) Pengadaan
tenaga kerja :
Spesifikasi
jabatan merupakan standart personilia yang digunakan sebagai pembanding para
calon tenaga kerja. Isi spesifikasi jabatan akan memberikan dasar pembentukan
prosedur seleksi nantinya.
2) Pelatihan
:
Isi uraian
tugas dan pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan,
khususnya dalam hal program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
3) Evaluasi
kinerja:
Persyaratan-persyaratan
dan uraian jabatan dapat dinilai sebagai dasar untuk menentukan nilai pegawai
dalam pemberian kompensasi yang layak.
4) Penilaian
prestasi :
Untuk
menentukan apakah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik maka deskripsi
jabatan akan sangat membantu untuk pemilihan sasaran pekerjaan.
5)
Promosi dan transfer pegawai :
6)
Informasi dan data pegawai akan membantu proses
pengambilan keputusan sebagai dasar program promosi dan transfer pegawai.
6. Metode Analisis Jabatan
Ada empat metode yang digunakan dalam proses
analisis jabatan untuk pengumpulan data terhadap suatu jabatan, antara lain
sebagai berikut.
1) Kuesioner/daftar
pertanyaan, yaitu pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan yang
sudah disusun sebelumnya, kemudian disebarkan kepada pegawai untuk diisi.
2) Pengamatan
(observation), yaitu pengumpulan data
dengan cara mengamati langsung di tempat, Hasil pengamatan tersebut langsung di
catat untuk diolah menjadi informasi untuk jabatan tersebut,
3) Wawancara
(interview), yaitu pengumpualn data
dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan sebelumnya dan mencatat jawabannya
untuk diolah informasi yang diperlukan,
4)
Menulis laporan pekerjaan secara singkat.
No comments:
Post a Comment